BATANGHARI, TIGASISI.NET - Proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan Renovasi Gedung kelas SMP N 3 Batanghari ditaksir sarat penyimpangan.
Dari dugaan adanya penggunaan material yakni rangka baja yang tidak sesuai dengan ketentuan, hingga pelaksanaan yang menyalahi petunjuk tekhnis, pada pekerjaan konstruksi atap diduga tidak sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB) perencanaan.
Dengan penggunaan material tak ber-SNI pada pekerjaan konstruksi atap bangunan gedung yang menyalahi ketentuan permendikbud No. 1 tahun 2019 tentang petunjuk operasional DAK fisik bidang pendidikan tahun 2019 dan Permen PUPR No. 22 PRT/M/2018 tentang pedoman tekhnis pembangunan bangunan negara.
Pihak kontraktor pada perehaban gedung kelas SMP N 3 mengakui atas kesalahan bahan pemasangan rangka baja pada bangunan tersebut.
"Memang benar ada beberapa potongan baja yang salah, tapi setahu saya kemarin saya beli yang merek taso semua. Tapi nanti akan saya coba hubungi pihak tukangnya," kata kontraktor yang akrab disapa Momon ini.
Sementara itu, pihak dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Batanghari melalui Kepala Bidang pembinaan pendidikan dasar Ahmad Yani menuntut agar material rangka baja yang digunakan segera diganti.
"Saya tidak mau tau, pokoknya itu harus diganti yang standar SNI merek Taso. Dari awal sudah saya tekankan agar kontraktornya bekerja semaksimal mungkin," tegas Ahmad Yani
Reporter : Juniko