KERINCI, TIGASISI.NET - Proyek pembangunan gedung perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci disinyalir tidak menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Pembangunan Kantor Perpustakaan IAIN Kerinci bersumber dari Anggaran dana SBSN pada DIPA IAIN Kerinci Tahun Anggaran 2023.
PT Bukit Hasta Telaga Mandiri (PT.BHTM) diketahui adalah pemenang proyek Rp 41 Milyar ini.
Meski proyek besar, pantauan di lapangan, pekerja (tukang bangunan) masih banyak yang tidak dilengkapi dengan alat pengaman keselamatan kerja sebagaimana kewajiban rekanan.
Seperti yang di terapkan dalam Rencana Angaran Biaya (RAB) untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja Spanduk (banner) K3, salah satunyaTopi Pelindung, Pelindung/Kaca Mata, Sarung Tangan, Sepatu Keselamatan dan Rompi Keselamatan hanya sebagian pekerja yang memakai alat pelindung saat bekerja.
Menurut Nadi Tim investigasi LSM Rakyat Anti Korupsi (Reaksi) ketika di minta tanggapannya Minggu (06/08/2023) mengatakan, hal ini sangat di sayangkan, kami menduga kalau PT BHTM seolah-olah Tidak Peduli dengan keselamatan Pekerja.
"PPK maupun PPTK harus memantau pekerjaan, bagaimanapun keselamatan pekerja harus di utamakan yang mana di saat bekerja mereka telah di lengkapi oleh alat pelindung sebagai mana yang telah di atur dalam RAB," terangnya.
Kami berharap kepada PPK maupun PPTK dan konsultan pengawasan untuk turun Lansung ke lokasi pekerjaan, untuk memberi teguran kepada PT BHTM, sebab keselamatan pekerja harus di utamakan agar tidak terjadi korban di lokasi pembagunan Kantor Perpustakaan IAIN Kerinci, ungkapnya.
Selain itu, kami meminta kepada PPK dan Konsultan pengawas harus turun ke lapangan untuk mengontrol kegiatan pembagunan, apa lagi pekerjaan sekarang ini masih dalam tahap bagian tapak pondasi.
"Kami berharap kepada PPTK dan Konsultan pengawas betul-betul mengawasinya, apa lagi pekerjaan bagian pembesian membutuhkan alat pelindung agar pekerja terhindar dari kecelakaan," tutupnya.
Pewarta: Yudi