SUNGAIPENUH, TIGASISI.NET - Sejumlah proyek rehabilitasi insfrasktur di Kota Sungai Penuh menuai sorotan. Bukannya memprioritaskan bangunan yang rusak, pemerintah setempat jutru memperbaikii insfrastruktur yang masih dalam kondisi bagus.
Seperti contoh, proyek peningkatan Jalan Duo Ninek dengan nilai Rp 8 Milyar lebih berlokasi di depan rumah pribadi Walikota Sungai Penuh Ahmadi Zubir di Sungai Liuk. Padahal ruas jalan tersebut menurut masyarakat, kondisinya masih bagus.
Kondisi serupa juga terjadi pada proyek rehabilitasi pedestrian di kawasan Masjid Baiturahman Sungai Penuh. Trotoar yang keramiknya masi mulus malah di bongkar dab diganti baru.
Di sisi lain, sejumlah ruas jalan utama dalam kota yang mengalami rusak berat, justru tak tersentuh perbaikan. Seperti jalan seputaran eks Pasar Beringin Jaya dan Kincai Plaza, Jalan Yos Sudarso Desa Gedang, Jalan Dusun Baru, dan Jalan Simpang Raya menuju Tanah Kampung.
Kondisi rusak parah juga terjadi di ruas jalan Kumun Debai, Jalan iga Desa Tanjung dan Simpang Tiga Rawang. Ada lagi jalan Basuki Rahman merupakan jalan utama RSU MH.AThalib.
"Pembangunan infrastruktur sekarang ini aneh sekali. Masa iya kondisi jalan mantap malah dihancurkan dan diganti yang baru. Begitu juga trotoar sepanjang jalan kantor DPRD Kota Sungai Penuh yang sangat bagus dihancurkan dan diganti baru," ujar Sap, warga yang melintas di lokasi proyek tersebut.
Nadi salah satu warga Kota Sungai Penuh juga mengutarakan hal serupa. "Mana yang bagus jangan dihancurkan dan dibangun lagi lah. Ini namanya menghambur - hamburkan uang negara," kritiknya.
Pewarta: Yudi