SUNGAIPENUH, TIGASISI.NET - Dua Proyek bernilai Milyaran Rupiah di Kota Sungai Penuh yang telah di tenderkan melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Sungai Penuh terancam gagal di laksanakan.
Adapun proyek tersebut yakni pekerjaan Sayap Bendung Sungai Bungkal (Dinas PUPR) dan pekerjaan Taman Tugu 17 (Dinas Perumahan dan Pemukiman) Kota Sungaipenuh, dengan total anggaran Rp. 4,3 milyar.
Kondisi itu sangat disesalkan oleh masyarakat Kota Sungai Penuh, mengingat anggaran yang kurang terserap justru merupakan anggaran yang peruntukkannya menyentuh kepentingan masyarakat langsung.
"Kita amat menyayangkan sekali, semestinya anggaran ini sudah lama terserap, tapi sekarang ini, kita lihat di LPSE belum juga ada kejelasan. Tidak berjalannya kegiatan ini mengakibatkan, masyarakat yang dirugikan," ujar Kusnadi kepada wartawan Tigasisi.net.
Menurutnya, paket proyek tersebut menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, dalam pelaksanaan tender sudah dilakukan dua kali. Pada tender pertama anggaran untuk proyek sayap bendung sebesar Rp. 1,8 M dan pada tender ulang kedua kalinya turun menjadi Rp. 1 Milyar.
Demikian juga untuk paket proyek taman tugu 17 pada tender pertama anggarannya sebesar Rp. 2,5 Milyar dan pada tender ulang juga turun menjadi Rp. 1,8 Milyar.
"Meskipun telah Dua kali di tenderkan dan diikuti oleh peserta tender (CV), namun hingga memasuki pertengahan November 2023 belum dimunculkan pemenangnya, ada apa dengan hal ini tentu menjadi pertanyaan bagi masyarakat Kota Sungai Penuh," ungkapnya.
Untuk menyikapi hal tersebut, kata dia, Walikota Sungaipenuh Ahmadi Zubir harus segera mengambil sikap yang jelas, sebab, Kepala Daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan APBD.
Pewarta: Yudi